Kebiasan yang kurang baik adalah saat para developer bisa akses langsung ke server produksi atau development melalui FTP. Kenapa saya katakan kurang baik, karena tidak adanya log untuk audit jikalau developer melakukan perubahan langsung. Apalagi kalo langsung melakukan editing di server produksi tentu hal ini bisa membahayakan proses bisnis. Untuk itulah tersedia fitur git autodeploy. Yaitu sebuah rencana untuk melakukan pembaharuan kode di server dengan mengambil data secara kontinu dari server kode repositori git kita. Yang perlu disiapkan untuk membedakan mana kode coba-coba dengan kode yang siap dipasang di server yaitu dengan cara membuat branch baru.
Branch master yang secara default kita jadikan merupakan sumber kode development yang akan langsung dipasangkan otomatis ke server development. Untuk melakukan update atau pembaharuan di server produksi kita lakukan di branch live. Setelah dibuat branch live di website repo, maka beberapa perintah yang dilakukan antara lain ;
- Buat folder dengan nama repo
- git init
- git remote add origin nama repo
- git pull
- git checkout master
- git pull
- git checkout live
- git merge master
- edit file-file yang perlu di ubah, jika berbeda dengan repo master
- git add fileyangdiubah
- git commit -m "komentarkenapa ada perubahan"
- git push
Jika kurang jelas bisa melihat video yang ada di atas.
Keren
ReplyDelete